
Ketika Guru Tak Lagi Dihormati Muridnya
Fenomena guru tidak mendapatkan tempat mulia di hati guru memang sudah sangat jelas terlihat pada zaman sekarang ini, berbagi kasus terjadi seperti murid mencelakai guru, murid membunuh guru atau kabar yang buming di tahun 2017 lalu adalah guru di penjarakan hanya karena mencubit muridnya.
Banyak orang mengaku fakar pendidikan yang di wawancarai di acara-acara televisi, setiap ditanyakan perihal pendidikan, mereka selalu bercermin dengan masa dahulu, melirik kepada sejarah, bagaimana dulu santunnya seorang murid kepada gurunya, rela berkorban untuk gurunya dan lain-lain sebagainya. ini bukan jawaban dari solusi yang kita inginkan, jelas saja manusia zaman dulu berbeda dengan zaman sekarang
Dulu ya dulu, sekarang ya sekarang , bagaimana solusinya..? apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas akhlak pendidikan di indonesia.
Sebelum kita mencari solusi ada baiknya kita mengetahui 4 Alasan Kenapa Guru tidak dihormati Murid, menurut fakar pendidikan dunia Saudi dan German. pendapat ini sangat populer dan menjadi bahan riset mahasiswa internasional, mungkin saja bisa kita jadikan pembelajaran penting karena merosotnya pendidikan di negara kita.
1. Guru Minus Ilmu
Sebenarnya guru itu dituntut untuk sempurna, meskipun tidak ada manusia yang sempurna, namun yang perlu ditekankan adalah kualitas guru, guru harus bena-benarmemiliki kapasitas ilmu dan wawasaannya dan terus belajar menggali pengetahuan, seharusnya begitu.
Jika kita perhatikan di berbagai sekolah-sekolah, dengan mudah dan gampang orang menjadi guru, tanpa memperhatikan kualitas, fakta dilapangan seseorang yang sudah menjadi guru mereka tidak mau lagi belajar, motif pembelajarannya selalu monoton.
Memperhatikan insting anak zaman sekarang, mereka sangat kritis ditambah lagi dengan media sehingga informasi pengetahuan cepat sampai kepada mereka, jika guru tidak tampil mengimbangi kemajuan zaman maka sang guru tidak akan mendapat tempat untuk dihormati, apalgi guru yang sudah dikenal malas dan banyak kekeliruan dari kemampuannya.
Seorang guru tidak sepatutunya kaya harta, namun guru wajib kaya ilmu,dengan ilmu guru bisa kaya akan hartanya
2. Guru Fanatik dan Egosi
Guru-guru seperti inilah yang banyak jumlahnya di negara kita, guru fanatik dan egois, pandai berkoar di depan muridnya dan mengkin saja mengatakan penilaian buruk terhadap guru lain..
Egois dan keras dalam argumen, menganggap dirinya paling benar, semua ini dia lakukan karena punya andil seperti kepala sekolah atau jabatan lainnya atau mungkin karena dia paling kuat fisiknya, Guru seperti ini tidak akan bertahan lama, paling lama bertahan 3-5 tahun akan mendapat serangan keras dari siswanya.
Dampak yang paling dominan guru ini tidak dihormati muridnya adalah pengaruh dari guru lain, tentunya dengan sikap egos dan keras tidak disukai dalam sebuah lingkungan.
3. Guru Tidak Konsisten
Guru yang tidak konsisten dalam sikap akan memberikan dampak buruk bagi citra sekolah dan guru-guru didalamnya juga akan jatuh harga dirinya. Pihak sekolah memberikan aturan terkait kebijakan ternyata pelanggar aturan tersebut mayoritasnya adalah majelisguru.
Biasanya juga ini terjadi bagi guru yang malas, hari ini memberikan hukuman bagi murid yang melanggar aturan dan esok harinya membiarkan tidak menghukum murid lain yang melanggar aturan yang sama. guru-guru seperti ini banyak kita temukan di daerah kota sampai pedesaan.
Guru yang tidak konsisten dari ucapannya akan membuat dirinya buruk di mata muridnya. tidak jarang siswa yang kesal memberikan tindakan fisik kepada guru yang tidak konsisten dengan motif guru tersebut tidak adil, pilih kasih, malas atau alasan lainnya.
4. Guru Banyak Nasehat dan Cerewet
Tahukah anda mengajar metode ceramah itu sudah ada pengaplikasiannya pada masa dinasti Abbasiah di pemerintahan islam, pada zaman sekarang anda masih mengedepankan itu berharap murid anda mendengarkan dan mereka bisa patuh pada anda, ..? dengan ini anda hanya bisa mendapat hasil 13%.
Biasanya ini terjadi pada guru wanita, ibu guru yang selalu memberikan ceramah tidak henti-henti setiap hari, bahkan fatalnya memberikan contoh buruk dari perbuatan siswa. ini sama seperti membunuh karakter anak. meskipun nasehat yang disampaikan itu dengan lembah lembut namun jika terus menerus setiap waktu muridnya akan sumpek.. terlebih lagi jika guru tersebut menasehati dengan kata-kata gemulai, manja atau kata-kata rayuan, jika muridnya tingkat SMP dan SMA, tidak menutup kemungkinan murid akan melakukan tindakan asusila terhadap guru tersebut. semua dilakukan ini dengan motif kesal dari sang murid.
Guru seperti ini sampai kiamat pun murid tidak akan pernah menghormatinya, meskipun ada yang bersikap sopan kepadanya, itu disebabkan motif lain, mungkin karena tidak enakatau jabatan guru tersebut. 2-5 tahun mungkin siswanya masih bertahan dengan sikap guru seperti ini, seiring bertambahnya waktu tidak menutup kemungkinan sang guru akan dicelakai.
Namun menurut beberapa pendapat, jika sang guru memiliki kualitas, ilmu pengetahuan yang luas dan dibuktikan prestasinya di depan murid-muridnya, bagaimana pun guru itu akan mendapat nilai baik di hadapan muridnya meskipun guru itu seorang pemabuk atau penjudi, namun orang akan selalu respek dengan ilmu yang dilikinya.


2 Komentar
etopaz canli
Thank you very much for the information
Jordan
Thanks for the information, it was very useful to me in my work. https://sun-roy.com/userinfo.php?action=view&name=Your_Account&do=profile&userinfo=jade-gonzalez-153602