-
Membias Sejarah dalam Rendahnya Budaya Literasi Siswa Terutama dalam Penerapan Kurikulum Merdeka dengan Kemudahan Akses Informasi
Dalam era digital saat ini, kemajuan teknologi memberikan akses informasi yang begitu mudah bagi setiap individu, termasuk siswa. Berbagai sumber pengetahuan dapat diakses dengan hanya beberapa ketukan di layar ponsel pintar atau komputer. Namun, meskipun informasi semakin mudah didapatkan, kenyataannya budaya literasi siswa di Indonesia, terutama dalam konteks sejarah, masih menunjukkan angka yang rendah. Hal ini semakin terasa dalam penerapan Kurikulum Merdeka, di mana siswa diberikan kebebasan lebih dalam memilih materi pembelajaran dan cara belajar. Sementara itu, pengajaran sejarah yang memadai dan tepat tetap menjadi tantangan besar. Kurikulum Merdeka, yang dirancang untuk memberikan ruang bagi siswa dalam menentukan jalur pembelajarannya, membuka kesempatan besar untuk mengembangkan kemampuan literasi secara lebih personal…
-
Pentingnya Etika Guru Terhadap Perkembangan Moral Peserta Didik dalam Pelaksanaan Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka yang diterapkan dalam dunia pendidikan Indonesia membawa semangat untuk menciptakan sistem pembelajaran yang lebih fleksibel, relevan, dan sesuai dengan kebutuhan perkembangan peserta didik. Salah satu aspek yang tidak kalah penting dalam implementasi kurikulum ini adalah peran guru dalam membentuk karakter dan moral peserta didik. Etika guru, dalam konteks ini, memainkan peran yang sangat vital dalam mengarahkan dan membimbing peserta didik agar tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berkembang menjadi individu yang bermoral, beretika, dan berakhlak mulia. Etika guru mencakup berbagai hal, mulai dari sikap, perilaku, hingga cara guru berinteraksi dengan peserta didik. Seorang guru yang memiliki etika yang baik tidak hanya mengajar materi pelajaran, tetapi juga menjadi…
-
Guru dan Tanggung Jawab Moral terhadap Masa Depan Bangsa dalam Menyikapi Kurikulum Merdeka
Pendidikan merupakan fondasi utama dalam membangun masa depan sebuah bangsa. Salah satu pilar penting dalam pendidikan adalah peran guru. Sebagai pendidik, guru tidak hanya memiliki tanggung jawab untuk mentransfer pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk karakter dan moral generasi penerus. Dalam konteks Indonesia, saat ini kita tengah menghadapi perubahan besar dalam sistem pendidikan dengan diterapkannya Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini menawarkan fleksibilitas dan pendekatan yang lebih kontekstual untuk mengembangkan potensi siswa. Namun, perubahan ini juga membawa tantangan besar bagi para guru untuk dapat mengimplementasikan kurikulum tersebut secara efektif, sembari tetap menjaga tanggung jawab moral mereka terhadap masa depan bangsa. Tanggung jawab moral guru dalam menyikapi Kurikulum Merdeka menjadi sangat penting, karena merekalah…
-
Tantangan Sekolah Berprestasi dalam Sistem Zonasi di Indonesia
Implementasi sistem zonasi dalam pendidikan di Indonesia bertujuan untuk menciptakan pemerataan akses dan kualitas pendidikan di seluruh negeri. Melalui kebijakan ini, diharapkan tidak ada lagi sekolah favorit yang hanya bisa diakses oleh sebagian kecil siswa. Namun, sistem zonasi ini juga membawa tantangan tersendiri bagi sekolah-sekolah yang telah dikenal sebagai sekolah berprestasi. Salah satu tantangan utama adalah kesenjangan kualitas antara sekolah-sekolah yang sudah mapan dengan sekolah-sekolah di daerah terpencil atau kurang berkembang. Sekolah berprestasi biasanya memiliki fasilitas yang lebih lengkap, tenaga pendidik yang lebih kompeten, serta program pendidikan yang lebih baik. Ketika sistem zonasi diberlakukan, siswa yang berada di sekitar sekolah tersebut memiliki prioritas untuk diterima, sehingga sekolah-sekolah ini menghadapi tantangan…
-
Dampak Negatif Kurikulum Merdeka Pada Dunia Pendidikan Di Indonesia
Kurikulum Merdeka di Indonesia dirancang untuk memberikan kebebasan dan fleksibilitas dalam proses pembelajaran. Pada awalnya Kurikulum Merdeka digadang gadang bisa menjadi solusi bagi pendidikan di Indonesia setelah hantaman wabah Covid19, namun ternyata ada beberapa dampak negatif yang mungkin muncul dari penerapannya, mengingat penerapan kurikulum yang langsung diterapkan di seluruh daerah di Indonesia. Baca Juga : Tantangan Sekolah Berprestasi dalam Sistem Zonasi di Indonesia Dampak negatif yang muncul antara lain: Ketidaksiapan Sumber Daya Manusia: Banyak guru mungkin belum siap atau tidak terlatih dengan baik untuk menerapkan kurikulum baru. Hal ini dapat mengakibatkan pengajaran yang tidak konsisten dan kurang efektif. Kesenjangan Pendidikan: Penerapan kurikulum ini bisa memperbesar kesenjangan antara sekolah di daerah…
-
Latar Belakang Kurikulum Merdeka
Hasil Programme for International Student Assessment (PISA) menunjukkan bahwa 70% siswa berusia 15 tahun berada di bawah kompetensi minimum dalam memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar. Skor PISA ini tidak mengalami peningkatan yang signifikan dalam sepuluh hingga lima belas tahun terakhir. Studi tersebut memperlihatkan adanya kesenjangan besar antarwilayah dan antarkelompok sosial-ekonomi dalam hal kualitas belajar. Hal ini diperparah dengan adanya pandemi COVID-19. Untuk mengatasi hal tersebut, Kemendikbudristek melakukan penyederhanaan kurikulum dalam kondisi khusus (kurikulum darurat) untuk memitigasi ketertinggalan pembelajaran (learning loss) pada masa pademi. Hasilnya, dari 31,5% sekolah yang menggunakan kurikulum darurat menunjukkan, penggunaan kurikulum darurat dapat mengurangi dampak pandemi sebesar 73% (literasi) dan 86% (numerasi). Efektivitas kurikulum…
-
Kurikulum Merdeka dan Tantangan Pelaksanaannya
Kebijakan Kurikulum Baru, memberi perhatian khusus pada peran dan tantangan bagi guru. Program tersebut dinilai mampu memberi tugas pada guru dengan fleksibilitas tersebut. Hal ini sejalan dengan pandangan bahwa kebebasan guru dalam proses pembelajaran itulah yang memaknai kemandirian dalam pembelajaran yang sebenarnya. Kurikulum dirancang untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada guru untuk merancang pembelajaran berdasarkan karakteristik siswanya. Kurikulum dapat menghilangkan stigma di masyarakat bahwa guru harus “menyetorkan” hasil belajar sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan kurikulum. Tentu ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu supaya hasil yang dicapai pun dapat maksimal Pertama, kesiapan tenaga pendidik. Kebebasan bisa menjadi tantangan ketika pendidik tidak siap menerima kebebasan yang diberikan. Selama ini para pendidik…
-
7 Karakteristik Kurikulum Merdeka Jenjang PAUD, Jangan Sampai Keliru!
Bagi Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dihimbau pahami 7 karakteristik Kurikulum Merdeka Belajar sesuai dengan jenjangnya. Pasalnya Kurikulum Merdeka Belajar akan diterapkan dari mulai jenjang PAUD hingga jenjang tingkat SMA/MA sederajat. Kurikulum Merdeka Belajar pada jenjang PAUD memiliki karakteristik tersendiri. Dimana perlu disesuaikan dengan kebutuhan siswa PAUD itu sendiri. Ada baiknya guru PAUD memahami hal ini, sebab nantinya akan berkaitan dengan penerapan Kurikulum Merdeka Belajar pada Jenjang PAUD. Ada 7 karakteristik Kurikulum Merdeka Belajar pada Jenjang PAUD yang penting dipahami oleh guru PAUD serta orang tua anak didik PAUD, diantaranya yaitu sebagai berikut : Penguatan kegiatan bermain, hal tersebut bermakna sebagai proses belajar bagi anak didik PAUD. Penguatan relevansi…