-
Membias Sejarah dalam Rendahnya Budaya Literasi Siswa Terutama dalam Penerapan Kurikulum Merdeka dengan Kemudahan Akses Informasi
Dalam era digital saat ini, kemajuan teknologi memberikan akses informasi yang begitu mudah bagi setiap individu, termasuk siswa. Berbagai sumber pengetahuan dapat diakses dengan hanya beberapa ketukan di layar ponsel pintar atau komputer. Namun, meskipun informasi semakin mudah didapatkan, kenyataannya budaya literasi siswa di Indonesia, terutama dalam konteks sejarah, masih menunjukkan angka yang rendah. Hal ini semakin terasa dalam penerapan Kurikulum Merdeka, di mana siswa diberikan kebebasan lebih dalam memilih materi pembelajaran dan cara belajar. Sementara itu, pengajaran sejarah yang memadai dan tepat tetap menjadi tantangan besar. Kurikulum Merdeka, yang dirancang untuk memberikan ruang bagi siswa dalam menentukan jalur pembelajarannya, membuka kesempatan besar untuk mengembangkan kemampuan literasi secara lebih personal…
-
Tantangan Dunia Pendidikan dalam Memperbaiki Adab dan Akhlak Siswa di Tahun 2025
Pada tahun 2025, dunia pendidikan berada di persimpangan jalan, di mana tantangan-tantangan baru terus bermunculan. Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh dunia pendidikan adalah bagaimana mengembalikan fokus pada pembentukan adab dan akhlak siswa, di tengah gempuran teknologi dan budaya global yang sering kali mengaburkan nilai-nilai tradisional. Di tengah kemajuan teknologi yang pesat, dunia pendidikan harus menemukan cara untuk mendidik siswa tidak hanya dalam hal pengetahuan akademik, tetapi juga dalam hal pembentukan karakter yang baik dan bermoral. Mengingat pentingnya adab dan akhlak dalam membentuk generasi penerus bangsa yang berbudi pekerti luhur, tantangan ini menjadi semakin kompleks dan memerlukan solusi yang kreatif dan visioner. Salah satu tantangan terbesar dalam memperbaiki adab…
-
Ini Cara Kemenag Akselerasi PPG dan Tingkatkan Kesejahteraan Guru Madrasah
Menteri Agama Nasaruddin Umar saat puncak peringatan Hari Guru Nasional Kementerian Agama, 29 November 2024, menegaskan komitmennya untuk menuntaskan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi guru madrasah dan guru agama pada lembaga pendidikan agama dan keagamaan lainnya. Menag memberi waktu dua tahun untuk proses penuntasan ini. Hal ini direspon cepat oleh jajaran Ditjen Pendidikan Islam. Sejumlah langkah konkrit dilakukan baik pada aspek kebijakan maupun dukungan anggaran. Sosialisasi secara daring telah dilakukan kepada seluruh Kapala Bidang Pendidikan Madrasah (Pendis) Kanwil Kemenag Provinsi dan Kasi Penmad Kemenag Kabupaten/Kota seluruh Indonesia, agar mereka memiliki pemahaman yang sama. Dirjen Pendidikan Islam, Abu Rokhmad, menyampaikan bahwa pihaknya akan melalukan akselerasi penuntasan PPG bagi guru madrasah.…
-
Pentingnya Etika Guru Terhadap Perkembangan Moral Peserta Didik dalam Pelaksanaan Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka yang diterapkan dalam dunia pendidikan Indonesia membawa semangat untuk menciptakan sistem pembelajaran yang lebih fleksibel, relevan, dan sesuai dengan kebutuhan perkembangan peserta didik. Salah satu aspek yang tidak kalah penting dalam implementasi kurikulum ini adalah peran guru dalam membentuk karakter dan moral peserta didik. Etika guru, dalam konteks ini, memainkan peran yang sangat vital dalam mengarahkan dan membimbing peserta didik agar tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berkembang menjadi individu yang bermoral, beretika, dan berakhlak mulia. Etika guru mencakup berbagai hal, mulai dari sikap, perilaku, hingga cara guru berinteraksi dengan peserta didik. Seorang guru yang memiliki etika yang baik tidak hanya mengajar materi pelajaran, tetapi juga menjadi…
-
Guru dan Tanggung Jawab Moral terhadap Masa Depan Bangsa dalam Menyikapi Kurikulum Merdeka
Pendidikan merupakan fondasi utama dalam membangun masa depan sebuah bangsa. Salah satu pilar penting dalam pendidikan adalah peran guru. Sebagai pendidik, guru tidak hanya memiliki tanggung jawab untuk mentransfer pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk karakter dan moral generasi penerus. Dalam konteks Indonesia, saat ini kita tengah menghadapi perubahan besar dalam sistem pendidikan dengan diterapkannya Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini menawarkan fleksibilitas dan pendekatan yang lebih kontekstual untuk mengembangkan potensi siswa. Namun, perubahan ini juga membawa tantangan besar bagi para guru untuk dapat mengimplementasikan kurikulum tersebut secara efektif, sembari tetap menjaga tanggung jawab moral mereka terhadap masa depan bangsa. Tanggung jawab moral guru dalam menyikapi Kurikulum Merdeka menjadi sangat penting, karena merekalah…
-
Pentingnya Mengembangkan Kurikulum Pendidikan yang Menitikberatkan Keseimbangan antara Kebutuhan Dasar Pendidikan dan Pembenahan Moral Akhlak Budi Pekerti Siswa: Studi Kasus Kata-Kata Kasar Gus Miftah kepada Penjual Es Teh
Pendidikan merupakan pilar utama dalam membentuk karakter dan masa depan suatu bangsa. Sebagai landasan dalam membentuk individu yang berkualitas, kurikulum pendidikan harus mampu mengakomodasi dua aspek yang sangat penting: pencapaian kompetensi akademik dan pembentukan moral serta akhlak siswa. Dalam konteks ini, penting untuk mengembangkan kurikulum yang menyeimbangkan antara pelajaran yang fokus pada kebutuhan dasar pendidikan dengan pengembangan karakter, budi pekerti, serta akhlak. Salah satu contoh relevansi pentingnya kurikulum yang berfokus pada keseimbangan ini dapat dilihat melalui peristiwa yang melibatkan Gus Miftah, seorang ulama yang dikenal luas. Dalam sebuah kejadian yang cukup menarik perhatian, Gus Miftah menggunakan kata-kata kasar kepada seorang penjual es teh. Studi kasus ini mengundang perhatian banyak pihak…
-
Guru dan Tantangan dalam Mendampingi Disiplin Murid: Hilangnya Rasa Hormat dan Kasus Kriminalisasi
Pendidikan adalah fondasi utama dalam pembentukan karakter dan peradaban bangsa. Salah satu elemen penting dalam sistem pendidikan adalah guru, yang memiliki peran ganda sebagai pengajar dan pendidik. Namun, seiring berjalannya waktu, dunia pendidikan di Indonesia menghadapi tantangan besar, salah satunya adalah hilangnya rasa hormat siswa terhadap sosok guru. Fenomena ini semakin diperburuk dengan munculnya kasus kriminalisasi terhadap guru ketika mereka berusaha menegur atau menghukum siswa yang berperilaku buruk. Baca Juga : Kurang Fokusnya Kurikulum Pendidikan di Indonesia Terkait Kebutuhan Dunia Kerja Rasa hormat terhadap guru, yang dulunya menjadi nilai penting dalam pendidikan, kini semakin luntur di kalangan sebagian siswa. Berbagai faktor dapat menjelaskan fenomena ini. Salah satunya adalah perubahan dalam…
-
Kurang Fokusnya Kurikulum Pendidikan di Indonesia Terkait Kebutuhan Dunia Kerja
Pendidikan merupakan fondasi utama dalam mempersiapkan generasi penerus untuk menghadapi tantangan zaman, terutama di dunia kerja yang terus berkembang. Namun, di Indonesia, sistem pendidikan dan kurikulum yang diterapkan saat ini sering kali tidak sepenuhnya selaras dengan kebutuhan dunia kerja. Ketidaksesuaian antara keterampilan yang diajarkan di sekolah dan kompetensi yang dibutuhkan oleh industri menciptakan ketimpangan antara kualitas lulusan dan harapan dunia kerja. Hal ini menjadi masalah serius yang memerlukan perhatian lebih dalam reformasi pendidikan di Indonesia. Baca Juga : Menjadi Manusia Pembelajar Kurikulum pendidikan di Indonesia, meskipun sudah mengalami beberapa perubahan, masih terkesan lebih menekankan pada pencapaian akademik dan pengetahuan teoritis. Mata pelajaran yang diajarkan seringkali berfokus pada hafalan dan ujian,…
-
Guru dan Pengaruhnya dalam Membangun atau Menciptakan Model Karakter Siswa
Pendidikan adalah proses yang tidak hanya bertujuan untuk mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk karakter siswa menjadi individu yang memiliki nilai moral yang baik, tanggung jawab, dan kemampuan untuk beradaptasi dalam masyarakat. Salah satu elemen kunci yang sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter siswa adalah peran guru. Guru tidak hanya berfungsi sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing dan teladan yang memberikan arah dan pedoman dalam kehidupan sosial dan pribadi siswa. Oleh karena itu, pengaruh guru dalam membangun atau menciptakan model karakter siswa sangat besar, baik di dalam maupun di luar ruang kelas. Peran Guru sebagai Teladan Guru memiliki posisi yang sangat penting dalam kehidupan siswa. Sebagai individu yang dihormati dan…
-
Hilangnya Keterampilan Dasar pada Anak Sekolah dan Kurikulum Pendidikan yang Tepat untuk Mengatasinya
Di era digital ini, kita sering kali dihadapkan pada fakta bahwa anak-anak sekolah semakin terjebak dalam teknologi yang canggih. Hal ini membawa dampak positif seperti kemudahan akses informasi, namun juga memiliki sisi negatif, yaitu hilangnya keterampilan dasar (basic skills) yang esensial dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan dasar yang dimaksud meliputi kemampuan membaca, menulis, berhitung, berpikir kritis, dan keterampilan sosial. Penyusunan kurikulum pendidikan yang tepat sangat penting untuk mengatasi masalah ini dan membekali generasi muda dengan keterampilan yang mereka butuhkan untuk sukses di masa depan. Hilangnya Keterampilan Dasar Salah satu tanda hilangnya keterampilan dasar pada anak sekolah adalah penurunan kemampuan membaca dan menulis. Anak-anak semakin jarang membaca buku atau menulis dengan tangan…