Tulisan Guru

Permasalahan Berkembangnya AI dalam Pembelajaran Sekolah dan Pembangunan Karakter Anak

Di era digital ini, perkembangan teknologi telah menghadirkan kecerdasan buatan (AI) sebagai inovasi yang mengubah berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Penggunaan AI dalam pembelajaran sekolah telah menawarkan berbagai manfaat, seperti personalisasi pembelajaran, pengajaran yang adaptif, dan peningkatan efisiensi administrasi. Namun, di balik segudang manfaat tersebut, terdapat sejumlah permasalahan yang perlu diperhatikan, terutama terkait pembangunan karakter anak.

Salah satu kekhawatiran utama adalah hilangnya sentuhan manusia dalam proses pendidikan. Guru bukan hanya bertugas mengajarkan materi pelajaran, tetapi juga berperan sebagai teladan yang membimbing dan membentuk karakter siswa. Dengan semakin dominannya peran AI dalam pendidikan, interaksi langsung antara guru dan siswa bisa berkurang. Hal ini dapat menghambat pembangunan karakter anak yang memerlukan sentuhan emosional dan sosial dari seorang pendidik.

Pendidikan bukan hanya soal transfer pengetahuan, tetapi juga perkembangan sosial siswa. Interaksi dengan teman sekelas, kegiatan kelompok, dan pembelajaran kolaboratif adalah aspek penting yang membantu anak-anak mengembangkan keterampilan sosial. Penggunaan AI yang berlebihan dalam pembelajaran dapat mengurangi kesempatan siswa untuk berinteraksi secara langsung dengan teman-temannya, sehingga perkembangan keterampilan sosial mereka bisa terhambat.

Penggunaan AI dalam pembelajaran juga dapat menyebabkan ketergantungan pada teknologi. Anak-anak yang terbiasa dengan AI mungkin akan sulit beradaptasi dengan metode pembelajaran tradisional yang memerlukan usaha lebih dan keterlibatan aktif. Ketergantungan ini juga bisa membuat anak-anak kurang kreatif dan kurang inisiatif dalam memecahkan masalah, karena mereka cenderung mengandalkan AI untuk mencari jawaban atau solusi.

Permasalahan etika juga menjadi sorotan penting dalam penggunaan AI di pendidikan. Data pribadi siswa yang dikumpulkan oleh sistem AI perlu diawasi dengan ketat agar tidak disalahgunakan. Privasi siswa harus dijaga, dan ada kekhawatiran bahwa algoritma AI bisa memiliki bias yang tidak disadari yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran secara tidak adil.

Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan pendekatan yang seimbang dalam penggunaan AI di pendidikan. Guru tetap harus memainkan peran sentral dalam mendidik dan membimbing siswa. AI seharusnya digunakan sebagai alat bantu yang mendukung, bukan menggantikan, interaksi manusia dalam pembelajaran. Selain itu, program pendidikan karakter harus tetap diutamakan, dengan menekankan pentingnya nilai-nilai moral, etika, dan keterampilan sosial.

Pengawasan ketat terhadap data siswa dan pengembangan algoritma AI yang transparan dan bebas bias juga harus menjadi prioritas. Pihak sekolah, pemerintah, dan pengembang teknologi harus bekerja sama untuk memastikan bahwa penggunaan AI dalam pendidikan tidak hanya meningkatkan efisiensi dan kualitas pembelajaran, tetapi juga mendukung pembangunan karakter yang holistik.

Perkembangan AI dalam pendidikan menawarkan banyak potensi, tetapi juga membawa tantangan tersendiri. Dengan pendekatan yang bijaksana dan seimbang, serta komitmen terhadap pembangunan karakter anak, kita dapat memanfaatkan teknologi ini untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik dan holistik.

oleh : Mahar Alamsyah Santosa (Kepala MI Al Amin Sinongko Gedong Karanganyar Jateng)