Hilangnya Keterampilan Dasar pada Anak Sekolah dan Kurikulum Pendidikan yang Tepat untuk Mengatasinya
Di era digital ini, kita sering kali dihadapkan pada fakta bahwa anak-anak sekolah semakin terjebak dalam teknologi yang canggih. Hal ini membawa dampak positif seperti kemudahan akses informasi, namun juga memiliki sisi negatif, yaitu hilangnya keterampilan dasar (basic skills) yang esensial dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan dasar yang dimaksud meliputi kemampuan membaca, menulis, berhitung, berpikir kritis, dan keterampilan sosial. Penyusunan kurikulum pendidikan yang tepat sangat penting untuk mengatasi masalah ini dan membekali generasi muda dengan keterampilan yang mereka butuhkan untuk sukses di masa depan.
Hilangnya Keterampilan Dasar
Salah satu tanda hilangnya keterampilan dasar pada anak sekolah adalah penurunan kemampuan membaca dan menulis. Anak-anak semakin jarang membaca buku atau menulis dengan tangan karena lebih banyak menghabiskan waktu di depan layar. Kemampuan berhitung juga terpengaruh, karena mereka cenderung mengandalkan kalkulator atau aplikasi digital untuk menyelesaikan perhitungan sederhana. Selain itu, keterampilan berpikir kritis dan problem solving juga semakin terabaikan, karena anak-anak lebih sering mencari jawaban instan di internet daripada mencoba memecahkan masalah sendiri.
Selain itu, keterampilan sosial juga mengalami penurunan. Interaksi langsung dengan teman sebaya, guru, dan keluarga semakin berkurang karena waktu yang dihabiskan di dunia maya. Hal ini mengakibatkan anak-anak menjadi kurang peka terhadap perasaan orang lain, kurang empati, dan kesulitan dalam berkomunikasi secara efektif.
Baca Juga : Permasalahan Berkembangnya AI dalam Pembelajaran Sekolah dan Pembangunan Karakter Anak
Kurikulum Pendidikan yang Tepat
Untuk mengatasi hilangnya keterampilan dasar ini, diperlukan kurikulum pendidikan yang tepat dan relevan. Berikut adalah beberapa elemen yang sebaiknya dimasukkan dalam kurikulum pendidikan untuk memastikan anak-anak mendapatkan keterampilan dasar yang mereka butuhkan:
- Pembelajaran Berbasis Literasi
Kurikulum harus menekankan pentingnya kemampuan membaca dan menulis. Anak-anak perlu diajarkan keterampilan literasi sejak dini dengan cara yang menarik dan interaktif. Misalnya, melalui kegiatan membaca bersama, menulis cerita, dan diskusi kelompok;
- Penguatan Keterampilan Berhitung
Matematika harus diajarkan dengan pendekatan praktis yang menghubungkan konsep-konsep abstrak dengan situasi kehidupan sehari-hari. Penggunaan alat bantu seperti permainan edukatif dapat membantu anak-anak memahami konsep matematika dengan lebih baik;
- Pengembangan Berpikir Kritis dan Problem Solving
Kurikulum harus mengajarkan anak-anak untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah. Ini bisa dilakukan melalui proyek-proyek penelitian, studi kasus, dan kegiatan yang mendorong anak-anak untuk berpikir out of the box;
- Keterampilan Sosial dan Emosional
Kurikulum harus mencakup pelajaran tentang keterampilan sosial dan emosional, seperti empati, komunikasi efektif, kerjasama, dan resolusi konflik. Aktivitas kelompok dan permainan peran dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan ini.;
- Integrasi Teknologi Secara Bijaksana
Meskipun teknologi memiliki peran penting dalam pendidikan, penggunaannya harus diatur dengan bijaksana. Teknologi harus digunakan sebagai alat bantu, bukan sebagai pengganti interaksi manusia dan kegiatan pembelajaran tradisional;
- Keterampilan Hidup
Selain keterampilan akademis, anak-anak juga perlu diajarkan keterampilan hidup praktis, seperti mengelola keuangan, memasak, dan keterampilan bertahan hidup lainnya. Keterampilan ini sangat penting untuk mempersiapkan mereka menghadapi tantangan kehidupan nyata.
Hilangnya keterampilan dasar pada anak sekolah merupakan masalah yang perlu segera diatasi melalui penyusunan kurikulum pendidikan yang tepat. Dengan menekankan pentingnya literasi, berhitung, berpikir kritis, keterampilan sosial, dan keterampilan hidup, kita dapat membekali anak-anak dengan keterampilan yang mereka butuhkan untuk sukses di masa depan. Penggunaan teknologi yang bijaksana juga penting untuk memastikan bahwa anak-anak tetap mendapatkan manfaat dari perkembangan teknologi tanpa mengorbankan keterampilan dasar mereka.
Oleh : Mahar Alamsyah Santosa (Kepala MI AL AMIN Sinongko Gedong Karanganyar)